twitter
rss



Saya mengambil contoh persilangan dihibrid seperti yang telah saya tunjukkan di persilangan antar alel. Saya menyilangkan kapri berbiji bulat kulit hitam dengan kapri kisut berkulit hijau. Kita sepakat saja sebagai contoh bahwa bulat hitam dominan. Pada keturunan pertama (F1) diperoleh keturunan bulat hitam (BbHh). Jika persilangan dilanjutkan untuk mencari F2 maka kita silangkan antara F1 dengan sesamanya seperti pada bagan di bawah.





Jika kita menggunakan teknik papan catur maka kedua gamet pada P2 di atas harus dicari kemudian dipasangkan satu per satu. Itu sangat lama dan beresiko salah. Tahu sendiri kan?
Sekarang saya tunjukkan cara yang lebih cepat. Tapi harus diingat bahwa cara yang saya tunjukkan ini hanya berlaku jika kedua parental memiliki genotif yang sama persis. Seperti contoh bagan di atas kedua parentalnya pada P2 adalah BbHh dan BbHh. Jika kedua parental tidak sama genotifnya, gunakan cara ini.
Caranya begini:
  • Tuliskan kemungkinan gamet yang dibentuk oleh salah satu induk P2. Ingat bahwa kedua induknya sama, jadi cukup tuliskan salah satu. Ingat juga kan bahwa rumus mencari gamet adalah 2n dimana n = jumlah alel yang heterozigot.
  • Berdasar gamet yang telah ditulis, kita akan tuliskan langsung fenotifnya berdasarkan sifat fenotif yang dikendalikan oleh gen yang bersangkutan.
  • Berikutnya tuliskan masing-masing jumlah total keturunan pada tiap jenis fenotifnya
  • Selesai
Untuk lebih jelas perhatikan bagan persilangan berikut ini.




Perhatikan pada F2, di situ telah kita tulis kemungkinan gametnya. Dari gamet tersebut kita tulis fenotifnya berdasar sifat fenotif yang dikendalikan oleh gen yang bersangkutan. Misalnya gen B = bulat, H = hitam, b = kisut, dan h = hijau. Jadi kalau gametnya BH maka fenotifnya bulat hitam, dan seterusnya.

Lantas darimana jumlah angka itu diperoleh? Jumlah itu diperoleh dari hasil kali nilai masing-masing gen. Kalau gennya dominan nilainya 3, kalau gennya resesif nilainya 1. Jadi pada gamet BH = 3 x 3 = 9 dan seterusnya. Darimana nilai itu diperoleh? Masih ingat persilangan monohibrid kan? Rasio fenotif monohibrid adalah 3 : 1. Angka 3 itu muncul sebagai manifestasi gen dominan, sedang angka 1 muncul sebagai manifestasi gen resesif. Angka itulah yang kita comot untuk diterapkan pada cara di atas.

Mungkin saja kamu hafal bahwa rasio fenotif pada F2 adalah 9:3:3:1 dan kamu bisa langsung menuliskannya. Tetapi kombinasi gametnya harus urut seperti pada bagan di atas. Jika tidak urut maka rasio fenotifnya bakal salah. Jadi ingat betul nilai masing-masing gen.
Gimana? Lebih cepat kan? Nah, kamu telah belajar cara cepat menyelesaikan soal persilangan berdasar gametnya saja.

 



0 komentar:

Posting Komentar