1. The Museum of Bad Art (MOBA) - Brookline dan Massachusetts, US
Jika biasanya Anda pergi ke museum untuk menyaksikan sesuatu yang menakjubkan maka The Museum of Bad Art (MOBA) ini juga tidak kalah menakjubkannya, walaupun dalam konotasi yang berbeda. Museum ini didedikasikan untuk koleksi, pemeliharaan, serta galeri, semua kesenian jelek dalam berbagai bentuk.
Walaupun banyak sekali kritikus kesenian yang memandang buruk MOBA, founder dari MOBA ini membantah semua itu dengan mengatakan bahwa museum itu didedikasikan untuk upaya dari para seniman dimana ia mengatakan museum itu ada untuk menghargai hak artist untuk gagal. Bahkan museum itu memiliki tujuan untuk menghargai upaya para artist atau seniman yang keseniannya tidak akan dihargai di forum-forum lain.
2. The Museum of Bad Art (MOBA) - Brookline dan Massachusetts, US
Di Sulabh International Toilet Museum, Anda dapat melihat evolusi toilet dalam sejarah dimulai dari yang paling kuno hingga sekarang ini. Semua itu adalah ide dari Dr. Bindeshwar Pathak, seorang ahli dalam hal kebersihan di India. Ia melihat bahwa toilet merupakan bagian penting dalam kebersihan serta kemajuan umat manusia dan peradabannya.
Ke museum untuk melihat toilet-toilet dari dudukan hingga tutupannya mungkin terdengar aneh bagi Anda. Tapi tidak bagi Pathak yang juga ternyata adalah konsultan bagi Dewan sosial dan ekonomi United Nations.
3. The Dog Collar Museum - Kent, England
Anjing Anda mungkin tidak akan suka museum ini, namun para penggemar anjing peliharaan mungkin akan tertarik melihat lebih dari 100 desain kalung anjing di sini. Terletak di kastil yang memang sudah menjadi tujuan para turis, yakni Leeds Castle. Galeri di museum ini dikatakan akan menamilkan berbagai keunikan serta sejarah mengenai kalung anjing.
Dimulai dari kalung anjing sejak abad ke-15 yang ditujukan untuk anjing pemburu hingga kalung anjing modern pada zaman sekarang ini yang ditujukan untuk anjing pudel. The Dog Collar Museum bangga menjadi satu-satunya museum yang memiliki koleksi sejenis itu di sepanjang Britania Raya.
4. The Salt and Pepper Shaker Museum - Tennessee, US
Salt and Pepper shaker sebenarnya adalah penampung yang biasa kita lihat di restoran-restoran untuk menampung garam atau merica. Kebanyakan dari kita mungkin tidak ada yang memperhatikan mengenai hal sepele itu, namun ternyata hal sepele itu memiliki museumnya sendiri di Tennessee, US, dan didirikan oleh sepasang suami istri bernama Rolf dan Andrea Ludden.
Memiliki lebih dari 20.000 set penampung merica dan garam dari berbagai dunia. Museum ini menjawab pertanyaan yang paling sering ditanyakan terkait garam dan merica, yakni: "Penampung manakah yang paling banyak memiliki lubang, untuk merica atau untuk garam?" Beberapa penampung unik yang ada di sini memiliki bentuk dimulai dari buaya, tengkorang, kaki, hingga ketombe.
5. Museum of Burnt Food - Massachusetts, US
Seperti namanya, Anda akan dapat melihat banyak makanan gosong di museum ini. Semua ini bermula pada akhir tahun 1980, seorang musisi bernama Deborah Henson-Conant memanaskan sari buah apel, namun ia mendapat panggilan telepon. Begitu ia kembali, ia menemukan masakannya sudah benar-benar gosong. Itulah yang menjadi cikal bakal dari Museum makanan gosong ini. Sejak saat itu banyak makanan gosong yang masuk ke dalam koleksi Museum of Burnt Food.
Sayangnya, Museum of Burnt Food ini lebih ke arah pribadi dan jarang terbuka untuk umum. Museum ini memiliki moto: "Tinggalkan api dalam keadaan kecil... dan kemudian tidur sianglah yang lama."
6. Meguro Parasitological Museum - Tokyo, Jepang
Kapankah terakhir kali Anda membayangkan parasit terbesar di dunia? Atau parasit terganas di dunia? Mungkin tidak terlalu sering, namun begitu Anda mengunjungi Meguro Parasitological Museum di Tokyo, maka Anda akan selalu membayangkannya setiap saat. Museum ini memiliki lebih dari 300 jenis parasit, termasuk di dalamnya adalah cacing pita sepanjang 9 meter yang didapatkan dari seorang wanita karena memakan sushi.
Tidak hanya itu saja, museum ini juga menampilkan berbagai efek mengerikan yang diakibatkan parasit tersebut ke inangnya. Untungnya, museum ini gratis, yang berarti Anda dapat menghabiskan uang Anda untuk berbagai oleh-oleh seperti gantungan kunci dengan spesimen mati di dalamnya.
7. Museum of Broken Relationship - Zagreb, Kroasia
Jika Anda putus hubungan setelah berjalan selama 4 tahun lebih maka mungkin kenangan-kenangan hubungan tesebut dapat Anda abadikan di museum ini daripada dibuang. Pada awalnya ditujukan hanya untuk sebuah pertunjukan di tahun 2006 yang berisikan semua barang-barang hasil donasi keluarga dan teman-teman yang putus hubungan setelah 4 tahun menjalani hubungan percintaan mereka. Namun karena popularitasnya, di tahun 2010 ide tersebut mendapatkan tempatnya tersendiri sebagai Museum of Broken Relationship.
Hingga sekarang, museum ini setiap tahunnya mendapat kunjungan hingga 40 ribu pengunjung setiap tahun dan merupakan satu-satunya museum pribadi di kota tersebut. Telah ada hingga sekitar 100 koleksi yang ditunjukkan di museum ini, dibagi berdasarkan lamanya hubungan yang telah dijalani, diikuti dengan deskripsi yang menyesalkan, seperti: "Aku tidak pernah memakainya. Mungkin jika iya, hubungan ini akan bertahan lebih lama."