Saya
mengambil contoh persilangan dihibrid seperti yang telah saya tunjukkan di persilangan antar alel.
Saya menyilangkan kapri berbiji bulat kulit hitam dengan kapri kisut berkulit
hijau. Kita sepakat saja sebagai contoh bahwa bulat hitam dominan. Pada
keturunan pertama (F1) diperoleh keturunan bulat hitam (BbHh). Jika persilangan
dilanjutkan untuk mencari F2 maka kita silangkan antara F1 dengan sesamanya
seperti pada bagan di bawah.
Jika
kita menggunakan teknik papan catur maka kedua gamet pada P2 di atas harus
dicari kemudian dipasangkan satu per satu. Itu sangat lama dan beresiko salah.
Tahu sendiri kan?
Sekarang
saya tunjukkan cara yang lebih cepat. Tapi harus diingat bahwa cara yang saya
tunjukkan ini hanya berlaku jika kedua parental memiliki genotif yang sama
persis. Seperti contoh bagan di atas kedua parentalnya pada P2 adalah BbHh
dan BbHh. Jika kedua parental tidak sama genotifnya, gunakan cara ini.
Caranya
begini:
- Tuliskan kemungkinan gamet yang dibentuk oleh salah satu induk P2. Ingat bahwa kedua induknya sama, jadi cukup tuliskan salah satu. Ingat juga kan bahwa rumus mencari gamet adalah 2n dimana n = jumlah alel yang heterozigot.
- Berdasar gamet yang telah ditulis, kita akan tuliskan langsung fenotifnya berdasarkan sifat fenotif yang dikendalikan oleh gen yang bersangkutan.
- Berikutnya tuliskan masing-masing jumlah total keturunan pada tiap jenis fenotifnya
- Selesai
Untuk
lebih jelas perhatikan bagan persilangan berikut ini.
Perhatikan pada F2, di situ telah
kita tulis kemungkinan gametnya. Dari gamet tersebut kita tulis fenotifnya
berdasar sifat fenotif yang dikendalikan oleh gen yang bersangkutan. Misalnya
gen B = bulat, H = hitam, b = kisut, dan h = hijau. Jadi kalau gametnya BH maka
fenotifnya bulat hitam, dan seterusnya.
Lantas darimana jumlah angka itu
diperoleh? Jumlah itu diperoleh dari hasil kali nilai masing-masing gen. Kalau
gennya dominan nilainya 3, kalau gennya resesif nilainya 1. Jadi pada gamet BH
= 3 x 3 = 9 dan seterusnya. Darimana nilai itu diperoleh? Masih ingat
persilangan monohibrid kan? Rasio fenotif monohibrid adalah 3 : 1. Angka 3 itu
muncul sebagai manifestasi gen dominan, sedang angka 1 muncul sebagai
manifestasi gen resesif. Angka itulah yang kita comot untuk diterapkan pada
cara di atas.
Mungkin saja kamu hafal bahwa
rasio fenotif pada F2 adalah 9:3:3:1 dan kamu bisa langsung menuliskannya.
Tetapi kombinasi gametnya harus urut seperti pada bagan di atas. Jika tidak
urut maka rasio fenotifnya bakal salah. Jadi ingat betul nilai masing-masing
gen.
Gimana? Lebih cepat kan? Nah, kamu telah belajar cara cepat menyelesaikan soal
persilangan berdasar gametnya saja.