Tombak menurut bahasa Lampung disebut Payan. Sama halnya dengan keris,penggunaan dari berbagai tombak yanng masih dimiliki masyarakat ternyata berdasarkan bentuknya dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu:
a. Tombak Payan (Payan Kejang)
b. Tombak Pendek (Payan Buntak atau Linggis)
a. Tombak Payan (Payan Kejang)
b. Tombak Pendek (Payan Buntak atau Linggis)
Klasifikasi bentuk tombak ada dua bentuk yaitu tombak panjang dan tombak pendek, yang dimaksud tombak panjang yaitu tombak yang memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang berukuran tidak lebih dari 150 cm, sedangkan mata tombaknya berukuran sama dengan jenis tombak pendek yaitu mencapai 34-40 cm.
Sedang yang dimaksud tombak pendek yaitu tombak yang gagangnya tidak lebih dari 90 cm. jens tombak yang terakhir ini termasuk tombak langka, karena biasanya berkualitas sangat tinggi, yang kadang diberi bulu ekor kuda yang disebut tunggul.
Ada juga tombak yang didatangkan dari luar daerah Lampung, terutama dari jawa, dalam hal ini Banten (surosoan). Tombak yang didatangkan atau hadiah dari luar Lampung, biasanya dipandang memiliki kualitas yang lebih baik, ini dapat dimaklumi karena ia dijadikan ikatan lahir batin dalam persahabatan.
Mata Tombaknya sama dengan keris yaiut memiliki pamor dan berlapis. Banyak tombak Lampung ini dipandang memiliki kekuaan magis, apalagi jika tombak tersebut merupakan benda pusaka warisan dari leluhur. Biasanya tombak yang demikian ini dilengkapi dengan sarung untuk mata tombaknya, sedang tombak yang tidak memiliki kekuatasn magis, banyak tidak dilengkapi dengan sarung (wrangka/sakhung, lampung).
Namun kadang ada juga yang memiliki kekuatan magis cara menyimpannya tidak sembarang, biasanya disimpan disuatu tempat khusus, berbeda dengan tempat penyimpanan keris biasa.Dari bukti bukti arkeologis,fragmen tombak banyak ditemukan di situs-situs purbakala, misalnya ditemukan di situs Pugungraharjo (situs masapra sejarah dan klasik), situs Benteng sari (situs masa Islam) dikedua situs tersebut ditemukan pula lelehan lelehan atau kerak besi dan loga lainnya.
Kecuali itu ditemukan pula wadah pelebur logam , terutama disitus Bentengsari. Dengan demikian dapat diduga bahwa di kedua situs tersebut terdapat perbengkelan atau pande pembuatan senjata yang termasuk pembuatan tombak. Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembuktian tadi berarti didaerah Lampung sejak zaman masa Klasik telah dikenal adanya pembuatan senjata termasuk tombak.